Televisi, merupakan sebuah kotak
ajaib yang bisa mengeluarkan berbagai macam gambar yang bisa bergerak, suara
dengan berbagai macam efek, orang-orang IT menyebutnya audio dan visual. Ada tombol
untuk meningkatkan volume dan merendahkannya, ada tombol untuk mengalihkan dari
channel satu ke channel yang lain. Kini tombol itu dirubah ke sebuah benda
mirip dengan handphone, orang bilang itu namanya remote.
Aku mengamati benda tersebut,
ternyata banyak sekali lubang-lubang di belakang layar kaca, katanya, lubang
itu untuk menyambungkan antena, menyambungkan dvd dengan tv, menyambungkan
dengan alat-alat elektromagnetik yang lain.
Aku mengamati lagi, kenapa orang-orang
menangis ketika melihat adegan Geum Jan Di ditinggalkan pergi oleh Gu Jun Pyo,
aku juga merasa aneh ketika melihat orang-orang tertawa cekikikan ketika
melihat Sule, Patro, Nunung, Andre sedang berakting di OVJ. Aku ingin tahu
kenapa mereka bisa sedih, tertawa, dan juga gundah ketika melihat Yasmin yang
tersesat di Paris.
Sementara ini, aku menyimpulkan
bahwa televisi itu tukang sihir yang hebat melebihi Harry Potter. Karena Harry
Potter pun harus mengucap mantra-mantranya terlebih dahulu jika ingin menyihir,
tapi kalau televisi, mereka nggak mengeluarkan mantra seperti “Wingardium
Laviosa”-nya Harry Potter.
Setelah aku melihat orang-orang
menangis, tertawa dan gundah melihat televisi, aku keluar rumahm, tidak sengaja
aku mendengar pembicaraan orang “Aku mau beli cream, biar mukaku kayak Laudya
Chyntia Bella”, orang disampingnya bilang “Kalau aku mau beli WRP, biar kurusan
kayak di tivi”.
o..ow... ternyata orang rumah dan
di luar rumah ternyata sama-sama tersihir oleh televisi. Kembali aku
menyelidiki lagi orang-orang disekitarku, aku melihat model berkerudungnya sama
kayak di iklan cat dinding, mirip Inneke Koesherawati, bajunya juga hampir
mirip.
o..ow... aku jadi ingin tahu,
sebetulnya siapa sih pembuat televisi. Kenapa dia begitu hebat menyulap manusia
bisa mengikutinya tanpa paksaan. Menangis tanpa paksaan, tertawa tanpa paksaan,
kegundahan juga tanpa paksaan.
Sementara ini, kesimpulannya
televisi adalah penyihir profesional, yang bisa memperpanjang indera
penglihatan dan indera pendengaran manusia secara bersamaan. Orang-orang bisa
mendapatkan informasi terbaru, terkini, dengan gambar dan suara yang cukup
memuaskan. Terkadang, ketika sedang menonton televisi, hawa nafsu tidak bisa
dikendalikan, menjadi tidak tahu waktu, melalaikan shalat, bahkan meninggalkan
shalat, malas bekerja, inginnya shopping kayak seleb-seleb belum lagi banyak
tindak kekerasan yang tidak di sensor. Hal tersebut memicu sikap menjadi
agresif, nafsu yang terkendali.
Bahkan, peneliti luar negeri
meneliti tentang pengaruh-pengaruh televisi terhadap kesehatan manusia. Televisi
bisa menyebabkan risiko penyakit jantung, insomnia,
risiko diabetes, penglihatan menjadi buram, dan kurangnya interaksi sosial.
Sebaiknya kita bisa mengatur
jadwal menonton televisi, tidak menjadikan televisi sebagai Tuhan dan gaya
hidup yang berlebihan. So’ matikan tivi-mu untuk kesehatanmu!!
No comments:
Post a Comment