Setelah sidang skripsi terlewati
maka satu momentum yang sangat dinantikan yaitu wisuda. Yah, wisuda kerap kali identik
dengan sebuah pakaian yang bernama Toga. Toga adalah salah satu baju yang
bermodel jadul berwarna hitam, berukuran longgar bagi siapa saja yang
memakainya. Akan tetapi, baju inilah yang sangat dinantikan seseorang yang
mengenyam pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi, baik yang berbentuk
institut atau universitas.
Toga merupakan pakaian bangsa
Romawi yang diyakini sudah ada sejak zaman Pompilius. Toga yang berasal dari
kata tego mempunyai arti penutup. Yakni penutup tubuh yang ditanggalkan
bila pemakainya berada di dalam ruangan. Toga dijadikan sebuah pakaian yang
dianggap sebagai pakaian satu-satunya yang paling pantas bila dipakai di luar
ruangan. Sebagai pakaian bangsa Romawi Kuno, toga terbuat dari bahan wol yang
mempunyai panjang hampir 6 meter. Toga dililitkan ke badan para pemakaianya
yang dikenakan setelah memakai baju berlengan panjang atau pendek sampai
pinggul.
Setelah abad ke-2 SM, toga
dijadikan sebagai busana khusus pria, maka para wanita membedakannya dengan
menggunakan syal di lehernya (stola). Lalu, mengapa toga berwarna hitam? Hitam
identik dengan misterius dan gelap. Maka kegelapan dan kemisteriusan itulah
yang harus ditangkis oleh para wisudawan setelah mengenyam pendidikan. Topi
toga pun yang berbentuk segilima mempunyai filososfis bahwa seorang wisudawan
dituntut berpikir rasional atau tidak berpikir dari satu sudut saja akan tetapi
dari beberapa sudut pandang. Begitu juga dengan pemindahan kucir dari kiri ke
kanan. Descartes seorang filsuf berpandangan bahwa seorang mahasiswa (sebelum wisuda)
dituntut berpikir menggunakan dengan otak kiri, maka setelah pemindahan kucir
para wisudawan dituntut berpikir juga dengan menggunakan otak kanan, seperti
menentukan kebijaksanaan atau belajar kesabaran. Selain itu perpindahan kucir
juga menandakan bahwa para wisudawan tetap membuka lembaran-lembaran buku agar
pengetahuan tetap bertambah dan ilmu terus mengalir.
Itulah arti sebuah wisuda, tujuannya
bukan sekedar memperoleh gelar akan tetapi merubah kehidupan, menangkis setiap
kegelapan dan menegakkan kebijaksanaan. Setelah wisuda-lah kehidupan nyata akan
benar-benar dimulai.
Comming Soon February 23, 2013.
No comments:
Post a Comment