Temaram temaniku bersama rekaman alam,
Nyanyian surgawi berhenti pada titik kulminasi,
Berhenti mengalun dengan permadaninya,
Aku tergontai bersama rintikan hujan,
Kacamataku mengembun, terhalang kabut,
Mati rasa raga ini mendengar nama yang kau ucap,
Menggaduhkan gendang telingaku,
Mengernyitkan hati,
Menendang-nendang rindu,
Temaram hilang, Suram berganti,
Dingin menggigil, panas menerjang,
Purnama hilang, petir menggelegar,
Kumohon!
Damaikanlah kegaduhan,
Karena rindu dan cemburu memuncak menjadi satu
Dan itu adalah kamu yang selalu tentangnya
No comments:
Post a Comment