24 January 2010

Manusia

Pengertian Manusia
Manusia merupakan salah satu makhluk yang telah diciptakan Allah SWT ke bumi ini. Manusia merupakan makhluk yang diciptakan paling sempurna oleh Allah SWT, karena selain jasmani yang telah diberikan, manusia di beri akal fikiran dan rohani sebagai potensi pokok dalam menjalankan kehidupan di dunia.
Hakikat manusia diciptakan adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang perkembangannya di pengaruhi oleh bawaan dan lingkungan. Sebagaimana teori Konveregensi mengatakan bahwa “Perkembangan seseorang di tentukan oleh Pembawaan dan Lingkungannya”.
Dengan adanya hakikat penciptaan manusia itu, maka tugas manusia dibagi ke dalam tiga garis besar, yaitu :
a. Manusia sebagai Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk Tuhan, manusia memiliki kewajiban untuk menyembah kepada-Nya. Sebagaimana tertera dalam Q.S Adz-Dzariyaat ayat 56.
Artinya : Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku

Menyembah Allah SWT merupakan kewajiban manusia karena manusialah yang membutuhkan-Nya, bukan sebaliknya. Manusia membutuhkan perlindungan dan ridho Allah SWT dengan berserah diri dan meyembah-Nya.
Allah SWT juga mengangkat manusia menjadi khalifah ke muka bumi ini untuk menjadikan muka bumi ini menjadi makmur. Sebagaimana tertera dalam Q.S Al-Baqarah ayat 30.

Artinya : Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”. Mereka Berkata “Apakah Engkau hendak menciptakan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbuh memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?”. Dia berfirman “Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.


Dalam menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, berarti tujuan Allah SWT untuk memberikan peluang kepada manusia guna mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. Bersyukur dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif.



b. Manusia sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari bahasa latin yaitu individiuum, artinya tak terbagi. Dalam bahasa Inggris individu berasal dari dua kata yaitu in dan divided. Kata in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided mengandung pengertian tidak terbagi, atau suatu kesatuan.
Manusia di sebut makhluk individu karena memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis dan unsur jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan. Jika unsur itu menyatu maka manusia layak disebut sebagai makhluk individu. Jika ada salah satunya tidak menyatu maka bukanlah individu, karena unsur individu itu tidak dapat terpisahkan.
Sebagai Makhluk individu, manusia memiliki kewajiban untuk memenuhi segala kebutuhan pribadinya. Baik berupa kebutuhan jasmani seperti, makan dan minum. Atau pun berupa kebutuhan rohani, seperti, Muhasabah diri.

c. Manusia sebagai Makhluk Sosial – Budaya
Manusia diciptakan sebagai Makluk Sosial-Budaya, karena manusia harus hidup berdampingan dengan orang lain untuk mencapai kehidupan yang selaras dan saling membantu. Sebagai makhluk sosial, manusia akan hidup dan berinteraksi dengan manusia yang lainnya untuk melahirkan suatu bentuk kebudayaan.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial juga dikarenakan dalam diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya atau makhluk Allah SWT lainnya. hal itu terjadi karena adanya social need (kebutuhan sosial). Dengan adanya interaksi, manusia bisa menghasilkan budaya sesuai keinginannya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa kebudayaan terlahir karena adanya manusia. Hal ini terjadi karena manusia berinteraksi dengan segala isi alam jagad raya ini. Manusia diberikan akal dan fikiran sebagai daya manusia untuk mengembangkan akalnya, intelegensinya, intuisinya, imanjinasinya serta perilakunya.
Dengan adanya daya tersebut, maka terbentuklah kebudayaan. Yang secara garis besar, kebudayaan diambil dari kata budaya yang merupakan bentuk jamak dari budi dan daya, yang berati cinta, karsa dan rasa.
Manusia dan kebudayaan mempunyai keterkaitan yang sangat besar. Karena kebudayaan merupakan produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, bahwa kebudayaan ada karena manusia diciptakan dan manusia bisa bertahan diantara ciptaannya itu (kebudayaan). Dan kebudayaan akan terus hidup jika manusia terus menjadi pendukungnya.
Peranan kebudayaan dalam kehidupan manusia, diantaranya :
a. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya,
b. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain,
c. Sebagai pembimbing dalam kehidupannya,
d. Sebagai pembeda antara manusia dan binatang,
e. Sebagai pedoman dalam pergaulan,
f. Sebagai pedoman utnuk mementukan sikap, dan
g. Sebagai modal dasar pembangunan.
Meskipun tiap kebudayaan yang dihasilkan itu memiliki perbedaan namun pada dasarnya kebudayaan memiliki hakikat yang sama, yaitu :
a. Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku,
b. Sudah ada sejak lahirnya manusia dari tiap generasi ke generasi,
c. Adanya aturan yang berisi kewajiban, larangan atau pantangan.
Dengan adanya ketiga garis besar hakikat penciptaan manusia tersebut, hendaklah manusia mengolah atau mengembangkan daya atau potensi yang telah diberikan Allah SWT sebagai kekuatan untuk menciptakan kebudayaan yang Islami menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah.

No comments:

Post a Comment