6 June 2013

Senja di kala Senja

Namamu senja, mengukir masa lalu, menghias kenangan.
Aku mencintaimu seperti pagi yang sejuk, siang yang terang dan malam yang hening.
Aku bintang, tiada dalam senja, terangi gelap walau mencuri sinar dari mentari.
Namun cintaku seindah senja yang menyatukan garis-garis terputus dalam hukum alam.
Kau membingkai langit hingga lembayung tampak indah.
Terkadang pelangi setia menunggumu yang datang bersamaan dengan hujan.
Terkadang petir menyambar saat langit dalam puncak amarah.
Kkau tetap menjadi jantung di kala kota bersiaga untuk ketenangan.
Nyawamu bertahta dalam waktu, meski terkadang kau tetap berlari sekencang angin.
Indahmu bak berlian dalam kerang-kerang. Langka dan unik namun tetap sederhana.
Kau berlari menembus angin, hentakanmu gagah bagai panglima.
Namamu Senja, memutar kegersangan menjadi kesejukan.
Datang dengan pasti di kala senja.
Kau Senja yang kulihat di balik jendela berdebu, namun tetap jelas dalam retinaku.


 Di balik jendela kamar "Khadijah 2, Garut"

No comments:

Post a Comment