29 March 2013

Asrama oh Asrama

Orang bilang “asrama” itu menyeramkan, terkekang, hidup gak sebebas merpati,hehe. Ah bohong bilang gitu. Justru ketika hidup di asrama, kehidupan jadi serba teratur. Mandi, makan, belajar, main, nonton tv, shalat, seeeee-muanya. Belajar mandiri pula, cuci baju, setrika baju, merapihkan tempat tidur, rak buku, beres-beres dan masih banyak lagi. Bedanya, makan gak seenaknya, semuanya dapet jatah, gak seee-enaknya minta menu makan kayak dirumah, mandi harus antri gak bisa lama-lama, setelah nyuci harus langsung diberesin kalau nggak bakal ada yang marah, #keamanan-nya. Nonton tv pun gak sembarang acara yang disimak. Kebetulan asrama saya hanya menyediakan tv kabel, jadi kami gak menonton siaran-siaran dalam negeri. Keberuntungannya, kami mengetahui indahnya dunia luar, tapi kerugiannya pas pulang ke rumah gak apdet acara-acara hits kayak “Indonesian Idol” sinetron “PPT”. :( Tapi kita gak pernah tertinggal berita lokal atau nasional, soalnya tiap pagi kami udah dapet koran-koran harian kayak Kompas, Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. 

Sebenernya kami bisa bermain ke luar asrama, maksudnya ke kota Garut hanya satu bulan satu kali, berangkat pukul 10.00 pagi setelah Jumsih #JumatBersih. Dan harus berada di asrama lagi pukul empat sore. Kalo berani melanggar, berarti berani bertanggung jawab. Nah, saya orang baik, kurang suka melanggar, hehehe.. kalau memang sudah waktunya pulang ya saya akan pulang ke asrama. 

Keberuntungan lain ketika tinggal di asrama yaitu punya temen-temen yang berdomisili macem-macem, ada yang dari Sumatera, Kalimantan, Irian, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan masih banyak lagi. Kalau musim liburan tiba, kami pulang ke rumah masing-masing dan kembali dengan makanan khas kota masing-masing. Ada yang bawa rendang, kerupuk kemplang, peuyeum, dan makanan sangat menumpuk. Bahkan setelah liburan lebaran, setiap santri wajib membawa makanan, di hari yang udah ditentukan oleh kepala asrama, makanan itu disimpan di sebuah meja yang besaaaar banget yang disimpan di Math’am[1]. Lalu kami icip-icip makanannya, ada ranginang, cake, dan macem-macem, seru pokoknya saling rebutan makanan yang sebenernya sering dimakan, tapi emang sedikit udik[2] aja kalo nemu makanan agak banyak. :)))

Siapa bilang di asrama, gak bisa nonton film bioskop? Di asrama saya sering nonton film bioskop meski hanya di Layar Tancep Asrama, hehe itu juga sedikit tertinggal. Orang udah nonton film apdet, kita baru nonton film yang tayang sebulan atau beberapa bulan lalu. Tapi tak apalah, asal seru dan asyik!! Nah, nonton layar tancep ini adalah saat yang selalu ditunggu-tunggu. Biasanya kami menonton pas Malam Jum’at atau Kamis Malam, kenapa? Karena Jum’atnya kami tidak terbebani sekolah alias LIBUR. Layar tancep yang dimaksud adalah sebuah infokus dengan laptop yang dipasang menghadap ke mantiqhah Saudah (lantai atas) dan Mantiqhah Shafiah (lantai bawah)[3] kedua mantiqhah berhadapn langsung dengan halaman asrama. Di halaman sendiri dipasang karpet panjang, di math’am sudah disediakan minuman kayak kopi, orange jus, teh, air putih sama gorengan, kayak bala-bala dan gehu. Sebelum layar tancep dimulai, kami udah bawa jatah camilan sama minuman kami. Selain itu, badan kami sudah lengkap dengan selimut, kaos kaki, bahkan banyak juga yang bawa bantal sama guling dari kamar masing-masing. Nah bagi mereka yang gak suka nonton dari halaman, mereka nonton dari lantai dua mantiqhah Saudah. Layar tancap biasanya dimulai setelah shalat isya sekitar pukul 8 malem, dan berakhir sesuai panjang atau pendeknya film yang kami tonton. Film-film yang pernah kami tonton salah satunya Laskar Pelangi, Kungfu Panda, Ice Age dan masih banyak lagi. Seru banget kalo udah nonton layar tancep gitu, karena jadi salah satu penghibut buat kami penghuni “penjara suci” alias asrama... 
ini lagi seru-seruan aja di halaman asrama, yang belum jadi bentuknya.. ;)) Photo ini diambil dari atas jemuran.
Yang selalu dianti-nanti ketika di asrama juga adalah beres-beres taman, yah di taman asrama itu ada kolam ikan ber-air mancur, biasanya kami selalu bermain air sampe baju basah, kalau lagi jailnya kumat, salah satu dari kami yang beres-beres taman, selalu ada yang menjadi korban santapan kolam ikan, diceburin langsung ke kolam, sayangnya semua temen-temen termasuk saya memang jail, kami semua tercebur ke kolam ikan, membalas dendam masing-masing, sampe kejar-kejaran keliling asrama,hahaha,, setelah lelah barulah kami benar-benar fokus membersihkan asrama sebelum ditegur keamanan. Setelah taman bersih dan kolam ikan pun kinclong, badan basah terasa tanggung kalo gak nyebur ke balong[4] belakang mushola. Kami berlomba membawa tutut[5], karena balong penuh dengan lumpur, jadilah kami seperti orang-orangan sawah yang kotor, baju bahkan kerudung sudah berwarna cokelat. Parahnya pas keluar dari kolam di telapak kaki suka ada beberapa udang yang menempel, walhasil telapak kaki berdarah karena udang-udang itu, dasar kami yang udik, rasanya gak pernah kapok bawa tutut dari balong belakang mushola. 


Beres-beres asrama yang diperkirakan selesei jam 10 jadinya molor dua jam, pas adzan dhuhur barulah semuanya insyaf dari kenakalan-kenakalan. Kelonggaran di hari jum’at adalah boleh tidak sholat dhuhur dan ashar berjama’ah tapi sangat bagus kalau berjama’ah. Jadi pas denger adzan dhuhur kita bukannya sholat tapi mandi dan membersihkan baju yang kotor kena lumpur balong, barulah kami yang tertinggal shalat berjama’ah setelah santri yang lain shalat berjama’ah sebelumnya. Setelah shalat makan siang dimulai........ kalo jam makan tiba, suara math’am bising banget, biasanya sepi gak ada kegiatan kecuali MAKAN :D. Setelah makan, tutut yang kami dapat pas lagi beres-beres dipotong-potong buntutnya dan dimasak pake kunyit, uenak pokoknya. Setelah masak, barulah kami berdiri di halaman dan teriak “Yang mau tutut ke bawaaaaaaaahhh....” sambil manyun-manyun bilang tutut. :D Tanpa teriakan berkali-kali, temen-temen yang suka tutut langsung lari ke bawah. Maka dimulailah “ngecrok” tutut together...hehehe... 
Nah ini taman+kolam ikan asrama beberapa tahun lalu, kalo sekarang pohonnya udah tinggi-tinggi.
Bangunan di kiri adalah Mantiqhah Shafiah (bawah) Saudah (atas), tengah lapangan, bangun kecilnya (yg keliatan gentengnya doang) adalah kamar mandi. Kalo bangunan yang ada di kanan adalah math'am atasnya jemuran, nah kalo ada yang berkerudung itu ruang nonton tv (atas), ruang kepala asrama+ruang tamu (bawah). Photo ini diambil dari depan ruang Ust.Deni (salah satu pembimbing asrama) lantai atasnya mantiqhah Khadijah. :)


[1] Ruang Makan 
[2] Kampungan 
[3] Asrama 
[4] Kolam ikan berair keruh dari sawah/air hujan, biasanya berisi ikan air tawar bukan ikan hias 
[5] Keong kecil yang biasa ditangkap untuk dijadikan camilan, cara makannya disedot, atau isi keong diambil pake tusuk gigi

No comments:

Post a Comment