18 February 2013

Kenangan Ibarat Kaca Spion


Tidak ada salahnya kita menengok masa lalu, bukan?! Karena setiap orang mempunyai masa lalu yang bisa dijadikan pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih dewasa, hati-hati dalam bertindak, dan berbagai macam pembelajaran lainnya. Namun, kita juga harus bertindak bijaksana akan masa lalu yang pernah singgah dalam kehidupan kita. Boleh menengok masa lalu karena setiap orang mempunyai memori yang cukup kuat dalam mengingat masa lalu. Apalagi jika masa lalu tersebut sangat membahagiakan atau mungkin sangat menyakitkan. Akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh kita lakukan yaitu larut dalam penyesalan atau membayang-bayangkan bahwa kita kembali ke masa lalu. 

Kenangan memang satu hal yang sangat unik. Kenapa bisa? Karena setiap orang mempunyai hal baru dan setiap menit berkunjung ke menit sesudahnya, maka hal baru tersebut menjadi masa lalu. Yah, masa lalu merupakan hal yang tidak bisa dikembalikan lagi kepada zaman yang telah kita singgahi. Menurut Hasan al-Banna, kita hanya memiliki tiga waktu, pertama adalah masa lalu yaitu masa yang sudah terlewati, kedua adala masa depan yaitu masa yang masih misteri, dan ketiga adalah masa sekarang yaitu masa yang sedang kita jalani. 

Masa lalu bukanlah masa yang sudah berlalu satu tahun atau dua tahun ke belakang, akan tetapi waktu yang telah kita singgahi satu menit yang lalu bahkan satu detik yang lalu adalah masa lalu. Masa yang tidak bisa disinggahi lagi. 

Uniknya setiap orang selalu menyesalkan tentang keberadaan masa lalu. Kenapa begini? Kenapa begitu? Seharusnya begini? Seharusnya begitu! Dan masih banyak lagi penyesalan saat memori kita melihat masa lalu tersebut. Kenapa demikian? Karena manusia memang makhluk yang telah Allah ciptakan dengan akal dan fikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Selalu ingin mempunyai hal yang terbaik bagi kehidupannya. Itulah yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya. Ingin yang sempurna atau ingin yang sesuai merupakan hal yang wajar, akan tetapi jika keinginan dan tindakan tidak sesuai, tiadalah mencapai kesempurnaan seperti yang diharapkan. 

Itulah sebabnya Allah SWT menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran. Sebuah ungkapan mengatakan bahwa “Pengalaman adalah guru yang paling baik”. Pengalaman tersebut didapat dari masa-masa yang telah kita lewati baik pengalaman yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan. Semuanya menjadi guru, agar kehidupan kita menjadi lebih baik. 

Jika diibaratkan masa lalu adalah kaca spion yang ada pada sebuah motor atau mobil. Sesekali kita harus menengok spion, agar kita mengetahui siapa yang ada di belakang kanan atau kiri kita. Agar ketika kendaraan tidak menyenggol kendaraan yang lain dan tidak menyebabkan kecelakaan. Nah, jika kita terlalu lama melihat spion maka kemungkinan besar akan terjadi kecelakaan, mungkin saja akan menabrak seseorang yang sedang menyebrang atau menabrak kendaraann yang ada di depannya. Dalam berkendaraan baik mobil atau motor kita diharuskan fokus melihat ke depan agar sampai tujuan dengan selamat. Begitu juga dengan kehidupan, kita harus bahkan wajib menfokuskan diri kita agar selamat dunia dan akhirat.

No comments:

Post a Comment