24 October 2012

Matikan Tivi-mu


Televisi, merupakan sebuah kotak ajaib yang bisa mengeluarkan berbagai macam gambar yang bisa bergerak, suara dengan berbagai macam efek, orang-orang IT menyebutnya audio dan visual. Ada tombol untuk meningkatkan volume dan merendahkannya, ada tombol untuk mengalihkan dari channel satu ke channel yang lain. Kini tombol itu dirubah ke sebuah benda mirip dengan handphone, orang bilang itu namanya remote.
Aku mengamati benda tersebut, ternyata banyak sekali lubang-lubang di belakang layar kaca, katanya, lubang itu untuk menyambungkan antena, menyambungkan dvd dengan tv, menyambungkan dengan alat-alat elektromagnetik yang lain.
Aku mengamati lagi, kenapa orang-orang menangis ketika melihat adegan Geum Jan Di ditinggalkan pergi oleh Gu Jun Pyo, aku juga merasa aneh ketika melihat orang-orang tertawa cekikikan ketika melihat Sule, Patro, Nunung, Andre sedang berakting di OVJ. Aku ingin tahu kenapa mereka bisa sedih, tertawa, dan juga gundah ketika melihat Yasmin yang tersesat di Paris.
Sementara ini, aku menyimpulkan bahwa televisi itu tukang sihir yang hebat melebihi Harry Potter. Karena Harry Potter pun harus mengucap mantra-mantranya terlebih dahulu jika ingin menyihir, tapi kalau televisi, mereka nggak mengeluarkan mantra seperti “Wingardium Laviosa”-nya Harry Potter.

Setelah aku melihat orang-orang menangis, tertawa dan gundah melihat televisi, aku keluar rumahm, tidak sengaja aku mendengar pembicaraan orang “Aku mau beli cream, biar mukaku kayak Laudya Chyntia Bella”, orang disampingnya bilang “Kalau aku mau beli WRP, biar kurusan kayak di tivi”.
o..ow... ternyata orang rumah dan di luar rumah ternyata sama-sama tersihir oleh televisi. Kembali aku menyelidiki lagi orang-orang disekitarku, aku melihat model berkerudungnya sama kayak di iklan cat dinding, mirip Inneke Koesherawati, bajunya juga hampir mirip.
o..ow... aku jadi ingin tahu, sebetulnya siapa sih pembuat televisi. Kenapa dia begitu hebat menyulap manusia bisa mengikutinya tanpa paksaan. Menangis tanpa paksaan, tertawa tanpa paksaan, kegundahan juga tanpa paksaan.
Sementara ini, kesimpulannya televisi adalah penyihir profesional, yang bisa memperpanjang indera penglihatan dan indera pendengaran manusia secara bersamaan. Orang-orang bisa mendapatkan informasi terbaru, terkini, dengan gambar dan suara yang cukup memuaskan. Terkadang, ketika sedang menonton televisi, hawa nafsu tidak bisa dikendalikan, menjadi tidak tahu waktu, melalaikan shalat, bahkan meninggalkan shalat, malas bekerja, inginnya shopping kayak seleb-seleb belum lagi banyak tindak kekerasan yang tidak di sensor. Hal tersebut memicu sikap menjadi agresif, nafsu yang terkendali.
Bahkan, peneliti luar negeri meneliti tentang pengaruh-pengaruh televisi terhadap kesehatan manusia. Televisi bisa menyebabkan risiko penyakit jantung, insomnia, risiko diabetes, penglihatan menjadi buram, dan kurangnya interaksi sosial.
Sebaiknya kita bisa mengatur jadwal menonton televisi, tidak menjadikan televisi sebagai Tuhan dan gaya hidup yang berlebihan. So’ matikan tivi-mu untuk kesehatanmu!!

No comments:

Post a Comment